Skip to main content

Urutan Manasik Umroh yang Benar untuk Jamaah

Urutan Manasik Umroh yang Benar untuk Jamaah

Urutan manasik umroh yang benar untuk jamaah, mulai dari ihram hingga tahallul, lengkap dengan doa dan tata cara

Daftar isi
Baca Juga

Ibadah umroh merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, sering disebut sebagai haji kecil karena memiliki beberapa kesamaan dengan ibadah haji. Umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu tertentu seperti hari Arafah atau hari-hari Tasyrik.

Bagi jamaah yang ingin melaksanakan umroh, memahami urutan manasik umroh yang benar menjadi langkah penting untuk memastikan ibadah berjalan sesuai syariat dan penuh kekhusyukan.

Urutan Manasik Umroh yang Benar untuk Jamaah

Manasik umroh terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan secara berurutan, mulai dari niat ihram hingga tahallul. Setiap tahapan memiliki aturan dan doa khusus yang perlu dipahami agar ibadah diterima oleh Allah SWT.

Dengan mempersiapkan diri secara spiritual dan teknis, jamaah dapat menjalani ibadah umroh dengan hati yang tenang dan fokus pada tujuan mendekatkan diri kepada Allah.

Memahami urutan manasik umroh tidak hanya membantu jamaah menjalankan ibadah dengan benar, tetapi juga memperkaya pengalaman spiritual. Setiap langkah dalam umroh, seperti tawaf dan sa’i, memiliki makna mendalam yang mengingatkan jamaah akan ketaatan para nabi dan tokoh Islam terdahulu. Persiapan yang baik, termasuk menghafal doa-doa, akan membuat ibadah lebih bermakna dan mudah dilaksanakan.

Panduan ini akan menjelaskan secara rinci setiap tahapan manasik umroh, lengkap dengan doa-doa yang dianjurkan, teks Arab, transliterasi latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Dengan memahami langkah-langkah ini, jamaah dapat menjalankan ibadah umroh dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, serta menghindari kesalahan yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah.

1. Niat Ihram

Tahapan pertama dalam manasik umroh adalah ihram, yaitu niat untuk memulai ibadah umroh yang dilakukan di miqat, tempat yang telah ditentukan seperti Masjid Ji’ranah, Tan’im, atau bandara King Abdul Aziz di Jeddah bagi jamaah dari luar Makkah.

Sebelum mengucapkan niat, jamaah harus dalam keadaan suci dengan berwudhu atau mandi wajib. Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua kain putih tanpa jahitan, sedangkan wanita memakai pakaian yang menutup aurat.

  • لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً

    Labbaik Allahumma ‘umratan

    Terjemahan: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan umroh.

Setelah niat, jamaah memperbanyak talbiyah sebagai tanda kesiapan memenuhi panggilan Allah:

  • لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيْكَ لَكَ

    Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarika lak

    Terjemahan: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu. Segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya milik-Mu.

Talbiyah diucapkan berulang-ulang hingga jamaah memulai tawaf.

2. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran di Masjidil Haram, dimulai dari sudut Hajar Aswad. Jika memungkinkan, jamaah mencium atau menyentuh Hajar Aswad, atau cukup melambaikan tangan ke arahnya sambil membaca:

  • بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

    Bismillah wallahu akbar

    Terjemahan: Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar.

Selama tawaf, jamaah dianjurkan membaca dzikir, seperti "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar". Pria disarankan melakukan raml (berjalan cepat dengan langkah pendek) pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada putaran berikutnya.

Setelah selesai, jamaah melaksanakan salat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, diikuti dengan minum air zamzam.

3. Sa’i

Sa’i adalah berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah. Sebelum memulai, jamaah membaca ayat Al-Qur’an:

  • إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

    Innas safaa wal marwata min sya’aairillah

    Terjemahan: Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.

Pada lintasan antara dua tanda hijau, pria dianjurkan berlari kecil sambil membaca:

  • رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ

    Rabbighfir warham wa antal a’azzul akram

    Terjemahan: Ya Tuhan, ampuni dan kasihilah, Engkau Maha Mulia dan Maha Pemurah.

Sa’i mengenang perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, Ismail, dan menjadi simbol ketabahan serta tawakal kepada Allah.

4. Tahallul

Tahallul adalah tahap terakhir dalam manasik umroh, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut untuk melepaskan larangan ihram. Pria dianjurkan mencukur seluruh rambut kepala, sedangkan wanita cukup memotong rambut sepanjang ujung jari. Doa yang dibaca setelah tahallul adalah:

  • اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ عُمْرَةً مَقْبُولَةً وَذَنْبًا مَغْفُورًا

    Allahummaj’alhu ‘umratan maqbuulatan wa dzanban maghfuura

    Terjemahan: Ya Allah, jadikan umroh ini diterima dan dosa yang diampuni.

Setelah tahallul, jamaah bebas dari larangan ihram, seperti memotong kuku, memakai wewangian, atau berpakaian biasa.

Persiapan sebelum Umroh

Sebelum menjalankan manasik umroh, jamaah perlu mempersiapkan diri dengan baik agar ibadah berjalan lancar. Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang dapat dilakukan:

  1. Mempelajari tata cara umroh melalui buku panduan atau bimbingan manasik.
  2. Menjaga kesehatan fisik dengan olahraga ringan untuk menghadapi aktivitas seperti tawaf dan sa’i.
  3. Menghafal doa-doa umroh, terutama niat ihram, talbiyah, dan doa sa’i.
  4. Menyiapkan pakaian ihram dan perlengkapan lain, seperti sandal yang nyaman.
  5. Mempersiapkan mental dengan memperbanyak dzikir dan istighfar sebelum berangkat.

Persiapan ini membantu jamaah menjalani ibadah dengan tenang dan fokus, serta menghindari kebingungan selama pelaksanaan.

Makna Spiritual Manasik Umroh

Setiap tahapan dalam manasik umroh memiliki makna spiritual yang mendalam. Ihram mengajarkan kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah, karena semua jamaah mengenakan pakaian yang seragam tanpa memandang status sosial.

Tawaf melambangkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah, dengan Ka’bah sebagai pusat orientasi spiritual. Sa’i mengingatkan jamaah akan ketabahan Siti Hajar, sementara tahallul menandakan penyelesaian ibadah dengan harapan pengampunan dosa.

Tips Menjalankan Umroh dengan Khusyuk

Untuk menjalankan umroh dengan penuh kekhusyukan, jamaah dapat mengikuti beberapa tips berikut:

  1. Jaga niat ikhlas hanya untuk Allah sejak memulai ihram.
  2. Hindari perbuatan yang dapat membatalkan umroh, seperti melanggar larangan ihram.
  3. Perbanyak doa pribadi selama tawaf dan sa’i untuk menyampaikan hajat kepada Allah.
  4. Patuhi petunjuk pembimbing umroh agar tidak tersesat atau salah langkah.
  5. Jaga stamina dengan cukup istirahat dan konsumsi makanan bergizi.

Dengan memperhatikan tips ini, jamaah dapat menjalani ibadah dengan lebih terfokus dan terhindar dari gangguan.

Kesalahan yang Perlu Dihindari

Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi selama umroh perlu diwaspadai agar ibadah tetap sah. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Tidak memahami batas miqat, sehingga niat ihram dilakukan di tempat yang salah.
  • Melanggar larangan ihram, seperti memakai wewangian atau pakaian berjahit bagi pria.
  • Salah menghitung putaran tawaf atau sa’i, yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah.
  • Tidak melaksanakan salat dua rakaat setelah tawaf di belakang Maqam Ibrahim.
  • Memotong rambut sebelum menyelesaikan sa’i, yang dapat membatalkan tahallul.

Dengan memahami kesalahan-kesalahan ini, jamaah dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan setiap tahapan.

Pentingnya Memahami Urutan Manasik Umroh

Memahami urutan manasik umroh yang benar adalah kunci untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Setiap langkah, mulai dari ihram hingga tahallul, dirancang untuk membawa jamaah lebih dekat kepada Allah dan memperkuat iman.

Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik, ibadah umroh dapat menjadi pengalaman spiritual yang mendalam, meninggalkan kesan abadi dalam hati jamaah.

Baca Juga...