Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda

Penyebab serangan jantung pada usia muda bisa dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, stres, dan faktor genetik yang sering diabaikan
Daftar isi
Penyebab serangan jantung pada usia muda sering kali berkaitan dengan gaya hidup yang jarang diperhatikan. Banyak yang mengira penyakit jantung hanya menyerang usia lanjut, padahal kenyataannya tidak begitu.

Beberapa kasus serangan jantung yang terjadi pada usia 20 hingga 30-an menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Terutama karena gejalanya sering kali tidak dikenali dengan cepat sehingga berakibat fatal.
Saya pernah mendengar cerita dari seorang rekan kerja yang mengalami nyeri dada saat sedang duduk santai. Awalnya dikira masuk angin, ternyata setelah dicek lebih lanjut, itu gejala serangan jantung ringan.
Kasus seperti ini menjadi bukti bahwa kesadaran terhadap kesehatan jantung harus dimulai sejak muda. Menunda-nunda menjaga pola hidup bisa berdampak buruk di masa depan.
Apa Itu Serangan Jantung?
Serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke otot jantung tiba-tiba terhenti karena penyumbatan. Biasanya disebabkan oleh pembekuan darah di arteri koroner.
Ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, jaringan jantung bisa rusak bahkan mati. Inilah yang membuat kondisi ini berbahaya dan membutuhkan penanganan cepat.
Penyumbatan bisa terjadi akibat penumpukan kolesterol, lemak, dan zat lain yang membentuk plak di dinding pembuluh darah. Plak ini bisa pecah dan memicu pembekuan darah.
Semakin lama aliran darah terhambat, semakin besar risiko kerusakan jantung. Bahkan beberapa menit saja bisa menentukan hidup atau tidaknya seseorang.
Kenapa Anak Muda Bisa Terkena Serangan Jantung?
Banyak orang mengira penyakit jantung hanya menyerang orang tua. Namun faktanya, anak muda juga tidak luput dari risiko ini. Ada beberapa faktor yang memicu kondisi ini.
Gaya hidup masa kini sering membuat anak muda lebih rentan. Kebiasaan makan sembarangan, kurang olahraga, dan stres tinggi menjadi penyebab utamanya.
Faktor genetik juga berperan besar. Kalau kamu punya riwayat keluarga dengan penyakit jantung, risiko kamu terkena lebih tinggi dibanding orang lain.
Selain itu, penggunaan zat adiktif seperti rokok dan narkoba juga mempercepat kerusakan pembuluh darah. Hal ini memicu terjadinya penyumbatan yang berujung serangan jantung.
Faktor-Faktor Pemicu Serangan Jantung pada Usia Muda
Beberapa faktor penyebab serangan jantung di usia muda berasal dari kebiasaan sehari-hari yang terlihat sepele. Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu waspadai:
- Merokok Sejak Dini
Merokok mempercepat proses penyumbatan pembuluh darah. Nikotin dan zat kimia lainnya merusak lapisan dalam arteri yang penting untuk sirkulasi darah.
- Konsumsi Makanan Tinggi Lemak
Makanan cepat saji, gorengan, dan daging berlemak tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang memicu penumpukan plak di pembuluh darah.
- Kurang Aktivitas Fisik
Jarang bergerak membuat metabolisme tubuh menurun. Lemak dan kolesterol mudah menumpuk, terutama jika kamu duduk terlalu lama tanpa olahraga teratur.
- Stres Kronis
Stres yang berlangsung terus menerus meningkatkan tekanan darah dan memicu inflamasi dalam tubuh, termasuk di pembuluh darah jantung.
- Genetik dan Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, kamu berisiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa meskipun merasa sehat.
- Obat-obatan dan Zat Terlarang
Beberapa jenis narkoba seperti kokain bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah mendadak, meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.
- Pola Tidur yang Buruk
Kurang tidur memengaruhi sistem saraf dan hormon tubuh. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memperburuk kesehatan jantung.
Gejala Serangan Jantung yang Sering Diabaikan
Gejala serangan jantung tidak selalu nyeri dada seperti yang selama ini dibayangkan. Pada usia muda, gejalanya kadang muncul samar dan mudah disalahartikan.
- Nyeri Dada atau Tidak Nyaman di Bagian Tengah
Rasa seperti ditekan atau terbakar di dada, bisa berlangsung beberapa menit dan kadang hilang-timbul.
- Sesak Napas
Kesulitan bernapas atau merasa terengah-engah meskipun sedang tidak beraktivitas berat.
- Keringat Dingin
Keluarnya keringat dingin secara tiba-tiba, padahal cuaca tidak panas dan kamu tidak sedang olahraga.
- Mual atau Pusing
Beberapa orang merasa mual, seperti ingin muntah, atau tiba-tiba merasa sangat lelah dan lemas.
Langkah Pencegahan Serangan Jantung Sejak Muda
Menjaga kesehatan jantung sejak dini bisa mencegah risiko serangan jantung di kemudian hari. Beberapa langkah sederhana tapi efektif bisa kamu lakukan:
- Berhenti Merokok dan Hindari Alkohol
Keduanya merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah yang menjadi pemicu utama penyakit jantung.
- Olahraga Secara Teratur
Minimal lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh.
- Pilih Makanan Sehat
Perbanyak konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, dan hindari makanan olahan yang mengandung banyak lemak jenuh.
- Rutin Periksa Kesehatan
Periksa tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara rutin. Jika ada gejala tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter.
- Kelola Stres dengan Baik
Cari aktivitas yang membuat kamu rileks, seperti mendengarkan musik, yoga, atau berbicara dengan orang terdekat.
Peran Lingkungan dan Edukasi Kesehatan
Keluarga dan lingkungan juga berperan penting dalam mencegah serangan jantung pada usia muda. Edukasi tentang bahaya penyakit jantung harus dimulai sejak sekolah.
Pihak sekolah dan tenaga kesehatan bisa bekerja sama untuk memberikan pemahaman tentang gaya hidup sehat. Ini menjadi langkah penting agar generasi muda lebih peduli.
Selain itu, media sosial bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi. Kampanye digital tentang kesehatan jantung dapat menjangkau lebih banyak orang secara cepat.
Saya percaya, dengan kolaborasi berbagai pihak, kasus serangan jantung di usia muda bisa ditekan secara signifikan. Edukasi adalah kunci pencegahan jangka panjang.
Kesadaran untuk menjaga jantung bukan hanya tanggung jawab dokter atau rumah sakit. Kita semua punya peran, termasuk saya dan kamu.