Tidak Update Blog Hampir 1 Bulan
Kenapa tidak update blog? Tentu saja ada alasan tersendiri setiap blogger tidak membuat artikel atau melakukan update
Baca Juga
Kenapa tidak update blog? Tentu saja ada alasan tersendiri setiap blogger tidak membuat artikel atau melakukan update. Apalagi jika dalam waktu yang cukup lama, misalkan 1 bulan. Padahal 1 minggu saja tidak update, membuat saya merasa kepikiran dengan blog ini.
Seperti halnya blog Digital Poin ini, hampir 1 bulan blog ini tidak ada update artikel terbaru. Padahal setiap hari saya membuka dasbor blog ini, setiap hari selalu membuka email. Dan setiap hari selalu mengunjungi blog-blog yang lain.
Lalu Kenapa Tidak Update Blog?
Banyak alasan seorang blogger tidak melakukan update blognya dengan artikel-artikel yang baru. Beberapa alasan tersebut antara lain:
- Tidak ada ide untuk membuat artikel.
Sungguh sangat membosankan ketika tidak menemukan ide atau topik apa yang akan ditulis dan dibahas selanjutnya. Bahkan mencari berita atau info-info populer pun sangat sulit untuk dijadikan artikel
- Malas untuk menulis.
Kalau kebiasaan ini dibiarkan secara terus menerus maka selamanya blog tidak akan pernah update.
- Memiliki aktivitas lain.
Banyak blogger yang menyambi atau memiliki aktivitas lain selain sebagai blogger. Aktivitas tersebut antara lain menjadi seorang binismen, youtuber, atau memiliki usaha offline.
- Sakit.
Kalau sudah mengalami musibah dengan kondisi seperti ini, tentu hal utama yang harus dilakukan adalah istirahat. Bagi yang sakit, apapun sakitnya, pasti akan memilih untuk istirahat terlebih dulu dan membiarkan semuanya seperti tidak bertuan.
- Mati.
Kondisi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jika pemilik blog sudah meninggal maka blog yang dikelolanya juga akan menunggu waktu untuk mati alias tidak aktif. Kecuali blog yang digunakan blog subdomain yang bertahan selama-lamanya.
Lalu kemana saya selama tidak update blog?
Jika dilihat dari penyebab blog tidak update diatas, saya berada di no. 5, sakit. Selama hampir 1 bulan ini, saya tidak bisa berkaktivitas dengan baik. Saya terkonfirmasi virus, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2021.
Waktu itu saya merasakan tubuh saya tidak nyaman, badan lemas, greges, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Selain itu saya juga merasakan nafas saya agak sesak dan nyeri dada sebelah kiri. Dengan keluhan seperti itu, saya pun melakukan swab dan hasilnya positif.
Apakah saya kaget? Stres? Bingung? Tidak. Saya masih bisa mengendalikan semua itu. Kecuali keluhan utama yang sebutkan diatas yang tidak bisa saya hindari. Otomatis obat pun saya minum untuk mengurangi dan menyembuhkan gejala-gejala dari sakit saya tersebut.
Kemana setelah saya positif virus?
Sesuai prosedur dan harus mengikuti prosedur yang ada, saya di karantina selama 10 hari. Lokasi atau tempat karantina ini berada didaerah pegunungan yang lumayan jauh dari rumah saya. Lokasinya pun sangat nyaman, sejuk dan bisa melakukan aktivitas kebugaran setiap harinya.
Kok tidak online?
Kenapa tidak online selama di karantina? Sebelum berangkat di karantina, laptop sudah saya bawa serta. Namun ternyata di tempat karantina sinyal internet sangat lemot sekali. Bahkan digunakan untuk chat WA juga sangat susah. Mau tidak mau, selama 10 hari laptop yang saya bawa tetap aman didalam tas.
Dan tentunya prioritas utama saya adalah bukan untuk memikirkan blog. Tapi memilihkan kondisi kesehatan saya agar cepat pulih. Hal ini juga saya lakukan setelah selesai masa karantina. Meskipun badan sudah fit tapi saya merasakan masih ada keluhan yang mengganggu tubuh saya. Jadi saya abaiakan dulu dunia online.
Bagaimana setelah 10 hari masa karantina?
Setelah menjalani masa karantina selama 10 hari, akhirnya saya boleh pulang ke rumah. Apakah saat pulang saya sudah negatif? Tentu saja tidak, tidak ada yang tahu. Karena tidak ada pemeriksaan swab ulang setelah itu. Tapi dari tempat saya bekerja, disarankan untuk di swab ulang setelah pulang.
Esok harinya, saya melakukan swab ulang pertama dan hasilnya, masih positif. Begitu juga dengan yang kedua juga masih positif. Dan barulah setelah ketiga hasilnya negatif. Jarak swab ulang pertama, kedua, dan ketiga berjarak 7 hari.
Itulah alasannya kenapa saya tidak update blog ini. Bahkan saat tulisan ini saya buat, saya masih merasakan pernafasan saya belum normal, nafas terasa berat, ngos-ngosan, nyeri dada, batuk, dan masih lemas. Sehingga saya harus minum obat lagi.
Ternyata setelah mendapat penjelasan dari dokter, saya mengalami Long Covid Syndrome. Dengan keluhan dan gejala yang bisa mencapai 2 - 6 bulan.
Begitulah, setiap perjalanan hidup dalam takdir yang berbeda-beda. Begitu juga dengan ngeblog, banyak alasan untuk selalu melakukan update blog atau tidak. Bahkan selama 2 bulan terakhir ini beberapa orderan pembuatan website dan artikel belum bisa saya tuntaskan.
Maaf buat orderan yang tidak bisa saya lakukan secara maksimal. Dan terimakasih atas pengertiannya. Sampai saat ini saya masih butuh istirahat dengan aktivitas yang terbatas.